MANAJEMEN MAJELIS
TAKLIM ASSHALIHIN
BAKENGKENG INDUK
PENGERTIAN MANAJEMEN
MAJELIS TAKLIM
1.
Pengertian Majelis
Taklim
Pengertian
Majelis Taklim adalah :
a. Tempat untuk
melaksanakan pengajaran syiar Dakwah Islam.
b. Pertemuan atau
perkumpulan atau bangunan tempat orang berkumpul.
c. Suatu tempat yang di dalamnya
berkumpul sekelompok manusia untuk melakukan aktifitas dan perbuatan.
d. Tempat berkumpulnya
sekelompok orang untuk melakukan kegiatan, tempat itu dapat berupa maasjid,
rumah atau juga tempat khusus.
Pengertian
Majelis Taklim adalah suatu lembaga pendidikan non formal Islam yang memiliki
kurikulum tersendiri, diselenggarakan secara berkala dan teratur dan diikuti
oleh jamaah yang relative banyak bertujuan untuk membina dan membangun hubungan
yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah, manusia dengan sesamanya,
llingkungannya dalam membina masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.
2.
Pengertian Manajemen
Majelis Taklim
Manajemen
majelis taklim adalah suatu proses menggatur/merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan dan mengawasi terhadap suatu lembaga pendidikan non formal Islam
untuk menjalankan kurikulum yang diselenggarakan secara berkala dan teratur
agar dapat membina jamaah.
3.
Tujuan / Urgensi Majelis
Taklim
· Tujuan
secara umum : untuk membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi
antar manusia dengan lingkungannya dalam rangka membina masyarakat yang
bertaqwa kepada Allah.
·
Tujuan
secara khusus: langsung dikaitkan dengan masyarakat tentang ajaran Islam.
4.
Unsur-Unsur Majlis
Taklim
·
Adanya badan yang mengurusi kegiatan
secara berkesinambungan.
·
Adanya guru atau Pembimbing dan
Penyuluh yang memberikan pelajaran
secara rutin dan berkesinambungan.
·
Adanya peserta atau jamaah yang terus
menerus mengikuti pengajian atau pelajaran.
·
Adanya kurikulum dan silabus yang baik.
·
Adanya kegiatan pendidikan secara
teratur dan berkala.
·
Adanya tempat tertentu untuk
penyelenggaraan kegiatan.
5.
Fungsi-Fungsi Majlis
Taklim
·
Membina dan mengembangkan ajaran Islam.
·
Sebagai taman rekreasi rohani.
·
Sebagai ajang berlangsungnya
silaturahmi.
·
Sebagai sarana dialog berkesinambungan
antara ulama dan umaro dengan umat.
·
Sebagai media penyampaian gagasan yang
bermanfaat bagi pembangunan umat dan bangsa pada umumnya.
6.
Sejarah Majelis
Taklim
Sejarah Majelis Taklim Sejak Zaman Nabi
Sampai Abad Modern
Majelis
taklim merupakan lembaga pendidikan tertua dalam Islam. Walaupun dahulu tidak
disebut majelis taklim, namun pengajian Nabi Muhammad SAW berlangsung secara
sembunyi-sembunyi. Di zaman Madinah, ketika Islam telah menjadi kekuatan nyata
dalam masyarakat.Nabi Muhammad SAW
duduk di Masjid Nabawi untuk memberikan pengajian kepada para sahabat yang
dalam sejarah terkenal dengan Membina dan mengembangkan ajaran Islam. Dengan 3
Ashabus Shufa telah mengkhususkan dirinya untuk mendekati Nabi untuk
mendapatkan pelajaran lebih banyak lagi. Tradisi Nabi semacam ini diteruskan
oleh para sahabat, tabi'in, tabi' tabi'in dan seterusnya sampai generasi
sekarang. Di abad kejayaan Islam majelis taklim selain sebagai tempat menuntut
ilmu juga menjadi tempat para ulama dan pemikir (mujtahid) dalam berbagai ilmu.
Dengan demikian majelis taklim mempunyai kedudukan dan ketentuan tersendiri
dalam mengatur pelaksanaan pendidikan atau dakwah Islamiyah, disamping lembaga-lembaga
lain yang mempunyai tujuan yang sama.
Ø Perkembangan Majelis Taklim Di
Indonesia
Majelis taklim merupakan lembaga umat yang
tersebar diseluruh penjuru kota dan melibatkan ratusan ribu anggota masyarakat.
Suatu kegiatan pendidikan yang melibatkan sejumlah besar anggota masyarakat dan
berlangsung secara rutin, tentu merupakan potensi yang dapat dipergunakan untuk
mengembangkan masyarakat.
Ø Tujuan, Kedudukan, Fungsi Dan
Macam-Macam Majelis Taklim Secara Umum
a. Tujuan
Adalah untuk membina
dan mengembangkan hubungan yang santun antara manusia dengan lingkungan dalam
rangka membina masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.
b. Fungsi Majelis Taklim
1.
Membina dan mengembangkan ajaran Islam.
2.
Sebagai taman rekreasi Rohani.
3.
Sebagai ajang berlangsungnya
silaturahmi.
4.
Sebagai sarana dialog.
5.
Sebagai media penyampaian gagasan yang
bermanfaat.
c. Majelis Taklim Dan
Kegiatan Dakwah
Majelis taklim atau
sering disebut pengajian adalah lembaga swadaya masyarakat yang memberikan
pendidikan dan pengajian dibidang agama Islam secara non formal.
7.
Administrasi Majelis
Taklim
Administrasi adalah
upaya mendayagunakan semua tenaga, biaya dan fasilitas secara efektif dan
efisien untuk menunjang tercapainya tujuan.
1. Kegiatan yang
tergolong kedalam administraasi pada umumnya meliputi :
8.
Perencanaan (planning)
9.
Pengorganisasian (organizing)
10.
Pengarahan (direction)
11.
Pengkoordinasian (coordinating)
12.
Pengawasaan (controlling)
2. Kaidah (prinsip)
administrasi
Ø Administrasi
harus praktis tidak ruwet dan dapat dikerjakan dengan mudah.
Ø Administrasi
harus dapat berfungsi sebagai sumber informasi dari seluruh kegiatan majelis
taklim.
Ø Administrasi
harus dilaksanakan menurut sistem yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
3. Kopentensi
(kemampuan) Administrasi.
Ø Memiliki
pengetahuan tentang administrasi pada umumnya.
Ø Memiliki
keterampilan dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
Ø Pengkoordinasian
dan pengawasan kegiatan majelis taklim.
Ø Memiliki
sikap untuk selalu berusaha.
4. Komponen (unsur)
Administrasi.
Ø Pengaturan
pelajaran
Ø Pengaturan
guru
Ø Pengaturan
peralatan
Ø Pengaturan
tempat
Ø Pengaturan
keuangan
Ø Pengaturan
ketata usahaan
Ø Kepemimpinan Majelis Taklim
Ada dua tipe umum
kepemimpinan yaitu
1.
Pemimpin otoriter
2.
Pemimpin demokratis
Empat
faktor teori kepemimpinan, yaitu meliputi dimensi-dimensi: structural,
fasilitatif, suportif, dan partisifasi. Selain empat factor teori kepemimpinan
di atas ada satu lagi kepemimpinan yang berindikasi :
1.
Pengikut menaruh kepercayaa terhadap
kebenaran dan keyakinan pemimpin.
2.
Ada kesamaan keyakinan bawahan dengan
keyakinan pemimpin.
3.
Kemauan untuk patuh dari bawahan
terhadap pemimpin.
4.
Terdapat rasa kasih sayang (affection)
pengikut kepada pemimpin.
8.
Kepengurusan Majelis
Taklim
Pembagian
tugas antar pengurus hendaknya dibuat. Pembagian tugas itu disesuaikan dengan
keahlian dan waktu yang tersedia daari masing-masing pengurus. Ada baiknya
pengurus dipilih untuk masa jabatan tertentu. Selain itu ada baiknya pengurus
mempunyai sejumlah penasihat atau pelindung. Demikian pula dapaat diangkat sejumlah
ketua kehormatan yang karena pengaruhnya ia dapat didudukkan menjadi ketua namun
ia tidak mempunyai waktu untuk menjadi ketua.
9.
Perencanaan Majelis
Taklim
-
Perencanaan
harus mencakup kegiatan untuk menentukan apa yang akan dicapai (tujuan dan
sasaran), antara lain:
·
Mengapa harus dicapai
·
Bagaimana mencapainya
·
Siapa yang melakukannya
·
Dimana melakukannya
·
Kapan harus tercapai
-
Proses
Perencanaan
·
Identifikasi tujuan
·
Menetapkan sasaran
·
Menyusun rencana pelaksanaan :
o
Mengidentifikasi langkah-langkah
kegiatan
o
Mengalokasi sumber daya
o
Menyusun jadwal kegiatan
-
Langkah-langkah
Perencanaan Majelis Taklim
a. Tujuan Pembinaan
Upaya
pembinaan yang dilakukan dapat menumbuhkan kondisi yang emungkinkan majelis
taklim
berperan secara optimal sebagai lembaga pendidikan non formal keagamaan.
b. Sasaran Pembinaan
1.
Citra dimasyarakat
Faktor
yang memgang peranan dalam hal ini antara lain:
§ Mempunyai
program kerja
§ Memppunyai
laporan keuangan
§ Menerima
saran, kritik atau masukan
§ netral
2.
Minat guru dan pengurus
Melalui pembinaan
diharapkan para guru maupun pengurus, merasa ikut terlibat dan bertanggung
jawab untuk masalah sosial.
3. Kemampuan
guru, pengurus dan Pembina
10.
Pergerakan Majelis
Taklim
Pergerakan
adalah proses perpindahan ayau perubahan dari situasi atau kondsi
stagnan/terhenti menuju arah perubahan situasi dan kondisi yang dinamis.Langkah
- langkah pergerakan majelis taklim adalah Untuk perbaikan internal dan Untuk
pergerakan eksternal.
11.
Pengorganisasian
Majelis Taklim
Pengorganisasian
adalah proses pengelompokan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan
penguasaan setiap kelompok. Pengorganisasian majelis taklim juga mempunyai
sebuah struktur organisasi yang baik untuk mencapai pelaksanaan yang baik dalam
organisasi. Dalam pengorganisasian majelis taklim dibutuhkan 4 komponen nyata,
komponen-komponen itu antara lain:
a)
Pekerjaan
b) Pegawai-pegawai
c) Hubungan-hubungan
d) Lingkungan
12. Struktur
Organisasi pada Majelis Taklim
Dari fungsi pengorganisasian muncullah suatu
struktur organisasi, yang memperlihatkan arus interaksi dalam organisasi itu.
Siapa yang memutuskan apa, siapa yang memerintah, siapa yang menjawab dan siapa
yang melaksanakan suatu pekerjaan tersebut.
13.
Monitoring Dan
Evaluasi Majelis Taklim
-
Monitoring Majelis Taklim
Pengawasan
terhadap suatu kegiatan yang sedang berlangsung atau pemantauan agar
menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan terhadap tujuan majelis taklim.
-
Evaluating Majelis Taklim
Meninjau kembali kegiatan yang telah
berlangsung dalam majelis taklim dengan merujuk kepada tujuan atau target yang
ingin di capai.
14.
Kurikulum Majelis
Taklim
Kurikulum
yang ideal adalah kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pengurus dan anggota
majelis taklim, yang penting sistematis dan dinamis dan harus mencakup pemahaman
keislaman yang integral.
15.
Krisis Majelis Taklim
Dan Upaya Mengatasinya
A. Krisis Kepengurusan
Hal
ini terjadi dengan banyak sebab, diantaranya karena, pertama, komitmen dan tanggung
jawab pengurus yang rendah. Kedua, ada pengurus yang tidak mengerti tentang bagaimana
menjalankan roda kepengurusan. Ketiga, tidak ada uraian kerja pengurus dan wewenagn
yang jelas. Keempat, waktu, tenaga, dan pikiran serta perhatian pengurus yang
kurang sehingga kepengurusan berjalan sambil lalu saja. Kelima, konflik atau ketidak
cocokan pribadi antara pengurus yang satu dengan yang lain, dan sebagainya. Agar
kepengurusan majelis taklim bisa berjalan dengan baik dan memperoleh kepercayaan
daari jamaah, harus dipilih orang-orang yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap
persoalan kemajelis takliman dan keumatan, memiliki kemauan dan kemampuan dalam
bekerja, mau bekerja sama dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan dikalangan pengurus,
mencurahkan potensi yang dimilikinya untuk mengurus majelis taklim dan meningkatkan
kapasitasnya sebagai pengurus.
B. Krisis Guru
Majelis
taklim kita tidak memiliki guru dalam jumlah yang memadai atau cukup jumlahnya
tetapi tidak memiliki kualitas yang memadai. Pengkaderan guru perlu dilakukan
oleh pengurus majelis taklim, baik dalam bentuk menyelenggarakan pelatihan guru
maupun menugaskan pengurus atau jamaah yang berpotensi menjadi guru untuk mengikuti
pendidikan guru dan mubaligh yang biasa diselenggarakan oleh lembaga dakwah.
C. Krisis Keterlibatan
Keterlibatan
jamaah dalam kegiatan majelis taklim memang dirasakn masih amat rendah bila
dibandingkan dengan jumlah penduduk muslim di sekitar majelis taklim. Pengurus
majelis taklim perlu melakukan upaya mengaktifkan jamaahnya dalam berbagai kegiatan.
Salah satu pendekatan yang penting yang perlu dilakukan adalah secara individual.
D. Krisis Program Dan
Sarana
Banyak
majelis taklim yang tidak merencanakan program yang dibutuhkan oleh jamaahnya.
Kendala yang dirasakan oleh pengurus dan jamaah majelis taklim bila hendak mengambangkan
program adalah sarana yang tidak memadaai, sebab secara fisik, bangunan majelis
taklim kita umumnya memang baru diperuntukkan bagi aktivitas pengajian dan
peribadatan.
E. Krisis Keuangan
Kurangnya
semangat berinfaq dikalangan jamaah bukanlah karena masalah kesulitan ekonomi,
tapi tingkat kesadaran yang masih harus dimantapkan lagi. Pengurus majelis
taklim juga perlu melaporkan pemasukan dan pengeluaran dana secara transparan agar
jamaah menjadi semakin yakin bahwa dana yang mereka sumbangkan memang semata-mata
digunakan untuk kepentingan majelis taklim.
16.
Menuju Majelis Taklim
Yang Ideal
Penilaian
nilai ideal adalah relative atau berbeda bagi tiap-tiap orang atau kelompok.
Langkah-langkah menuju keidealan majelis taklim antara lain.
a.
Harus ada konsolidasi pengurus.
b.
Konsolidasi jamaah.
c.
Perumusan program kegiatan yang baik
dan sesuai kebutuha
d.
Memperbaiki mekanisme kerja.
e.
Menumbuhkan sense of belonging para
pengurus, anggota dan jamaah terhadap majelis
taklim.
f.
Melengkapi fasilitas majelis taklim.
g.
Menggalang pendanaan majelis taklim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar